Translate

Rabu, 08 Maret 2017

TEORI-TEORI KONSELING

MACAM MACAM TEORI KONSELING

1.       TEORI PSIKOANALISIS
Psikoanalisa adalah suatu system dalam psikologi yang berasal dari penemuan-penemuan Freud dan menjadi dasar dalam teori psikologi yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik. Psikoanalisa memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya dorongan yang menimbulkan konflik. Dorongan penimbul konflik pada diri individu sebagian disadari dan sebagian besar lagi tidak disadari. Sebagaimana diketahui bahwa teori teori yang dikemukakan oleh Freud banyak yang dilandasi oleh hal-hal yang biologis. Arlow (1989) mengemukakan bahwa psikoanalisa adalah sistem dalam psikologi yang lengkap dan luas, dasar biologis dan peranan sosial seseorang yang
semuanya berfungsi dalam kehidupan pribadi maupun kelompok.
Ada dua asumsi yang mendasari teori psikoanalisis freud, yaitu determinisme psikis dan motivasi taksadar.
a. Determinisme psikis (psychic determinism)
Asumsi determinisme psikis mengemukakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan, dipikirkan atau dirasakan individu mempunyai arti dan maksud dan itu semuanya secara alami sudah di tentukan.
b. Motivasi tak sadar (Unconscious Motivation)
                Freud meyakini bahwa sebagian besar tingkah laku individu (seperti perbuatan, berfikir, dan merasa) ditentukan oleh motif tak sadar.

ð  Dapat disimpulkan bahwa teori psikoanalisis menitik beratkan pada pemahaman terhadap perasaan clien nya. 
2.       TEORI GESTALT
Terapi Gestalt dikembangkan oleh Frederick Perls adalah bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu –individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka mengharap kematangan. Karena bekerja terutama di atas prinsip kesadaran, terapi Gestalt berfokus pada “apa “ dan “ bagaimana”-nya tingkahlaku dan pengalaman di sini- dan – sekarang dengan memadukan (mengintegrasikan) bagian-bagian kepribadian yang terpecah dan tidak diketahui.
Asumsi dasar terapi Gestalt adalah bahwa individu-individu mampu menangani
sendiri masalah-masalah hidupnya secara efektif. Tugas utama terapis adalah
membantu klien agar mengalami sepenuhnya keberadaannya di sini dan sekarang
dengan menyadarkannya atas tindakannya mencegah diri sendiri merasakan dan
mengalami saat sekarang.
Oleh karena itu terapi Gestalt pada dasarnya non-interpretatif dan sedapat mungkin
klien menyelenggarakan terapi sendiri. Mereka membuat penafsiran-penafsirannya
sendiri, menciptakan pernyataan-pernyataanya sendiri, dan menemukan maknamaknanya sendiri. Akhirnya, Klien didorong untuk langsung mengalami perjuangan disini- dan –sekarang terhadap urusan yang tak selesai di masa lampau. Dengan mengalami konflik-konflik, meskipun hanya membicarakannya, klien lambat laun bisa memperluas kesadarannya.
ð  Pada dasarnya teori gestalt adalah teori yang mengharuskan seseorang untuk bertindak dengan perasaan, yang dimana clien atau pasien sendiri lah yang bertindak untuk mencapai kesadaran dalam dirinya.
3.       TEORI CLIENT CENTERED
Client-Centered Therapy sering juga sering disebut psikoterapi non directive yaitu suatu metode perawatan psikis yang dilakukan dengan cara berdialog antara konselor dengan klien, agar tercapai gambaran yang serasi antara ideal self (diri klien yang ideal) dengan acual self (diri klien sesuai kenyataan yang sebenarnya).

ð  Pada teori ini menekankan pada pemahaman terhadap perasaan terutama pada client, seorang konselor harus mampu mendengarkan dan merasakan permasalah yang dirasakan client itu dan mampu menciptakan suasana kondusif.
4.       Teori Rational-Emotive Behaviot Therapy (REBT)
adalah teori behavior kognitif yang menekankan pada keterkaitan anatara perasaan, tingkah laku dan pikiran. Teori Rational-Emotive Behaviot Therapy (REBT) dikembangkan oleh Albert Ellis melalui beberapa tahapan. Pandangan dasar teori ini tentang manusia adalah bahwa individu memiliki tendensi untuk berpikir irasional yang salah satunya didapat melalui belajar social. Disamping itu, individu juga memiliki kapasitas untuk belajar kembali untuk berpikir rasional. Pendekatan ini bertujuan untuk mengajak individu untuk mengubah pikiran – pikiran irasionalnya ke pikiran yang rasional melalui teori GABCDE.

ð  Menurut pandangan REBT individu memiliki tiga tingkatan berfikir yaitu  berfikir tentang apa yang terjadi berdasarkan fakta dan bukti-bukti, mengadakan  penilaian terhadap fakta dan bukti, dan keyakinan terhadap proses bukti-bukti dan evaluasi (Froggatt, 2005)
ð  Setiap manusia dianggap memiliki kecenderungan untuk memelihara diri, berbahagia, berpikir dan mengatakan sesuatu,  merasakan cinta.
5.       TEORI BEHAVIORAL
Behaviorisme adalah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 dan digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner. Sama halnya dengan psikoanalisa, behaviorisme juga merupakan aliran yang revosilusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Sejumlah filsuf dan ilmuwan sebelum Watson dalam satu dan lain bentuk telah mengajukan gagasan – gagasan  megenai penekatan objektif dalam mempelajari manusia berdasarkan pandangan yang mekanistik dan materialistis, suatu pendekatan yang menjadi cirri utama dari behaviorisme.Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, manusia pada dasrnya tidak memiliki bakat apa- apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.
ð  Terapi  ini bertujuan untuk merubah tingkah laku, membantu belajar tingkah laku konstruktif, dan teori ini juga mendorong kita melakukan tindakan yang rasional.  

Daftar pustaka
Hana Tresnasula dan rekan. 2014. “Teori -teori konseling” https://www.academia.edu/9888737/makalah_REBT_rational_emotive_behavioral_teraphy_. Diakses pada 22 februari 2017.    
Syahri, Madina. 2014. “Teori – Teori Konseling”. http://makalah-bimbingan-konseling.blogspot.co.id/2014/11/makalah-teori-teori-konseling.html. Diakses pada 22 februari 2017.
Tim Psikoterapis. “Gestalt Therapy”. www.psikoterapis.com. Diakses pada 22 februari 2017.
Tim Dosen Bimbingan Konseling. “Teori Bimbingan & Konseling Kelompok” http://ceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/teori_kelompok_pskoanalisa.pdf. Diakses pada 22 februari 2017.
Syahri, Madina. 2014. “Teori – Teori Konseling”. http://makalah-bimbingan-konseling.blogspot.co.id/2014/11/makalah-teori-teori-konseling.html. Diakses pada 22 februari 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar